“ASAL KAU BAHAGIA” Review Film Nisekoi
February 14, 2020Youth and Financial Distress: Kekhawatiran Pemuda Soal Perencanaan Keuangan
February 21, 2020Oleh: Ajeng Permatasari
Remaja merupakan masa peralihan seorang manusia dari anak-anak menuju fase dewasa, sehingga tentunya seorang remaja telah melalui masa pubertas, pada masa pubertas inilah muncul dorongan aktivitas seksual bagi remaja karena adanya aktivitas hormon yaitu hormon esterogen dan progesteron pada perempuan, serta hormon testosteron pada laki-laki. Psikolog klinis Indonesia, Inez Kristanti pada 2017 lalu menyebutkan 30% remaja pernah melakukan hubungan seksual. Penelitian itu dilakukan terhadap 2.000 perempuan berusia remaja dan dewasa muda lajang di Indonesia.
Jika melihat angka di atas yang tergolong cukup besar, namun bagaimana pembahasan seksual yang ada di Indonesia? Hal ini berbanding terbalik dengan angka aktivitas seksual yang dilakukan oleh remaja Indonesia tersebut, di mana remaja Indonesia cenderung menganggap tabu aktivitas seksual namun tetap saja melakukan aktivitas seksual tanpa bekal yang cukup. Hal ini pula yang menjadi jawaban mengapa PMS, kehamilan di luar perkawinan yang membahayakan remaja sering terjadi.
Pada tahun 2019 lalu Reckitt Benckiser melakukan survei pengetahuan PMS lewat merek alat kontrasepsi Durex di lima kota besar yaitu Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya. Dari 500 remaja yang disurvei secara daring, hanya 33% yang mengetahui tentang gonorea, 38% yang tahu mengenai sipilis, 54% tahu tentang herpes atau HPV, dan 57% yang tahu tentang kandidiasis.
Kondisi ini amat memprihatinkan, mengingat masih tingginya angka penularan Penyakit Menular Seksual (PMS) di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia. Berdasarkan data WHO yang dihimpun dari seluruh dunia, pada laki-laki dan perempuan berusia 15-49 tahun pada 2016, diperkirakan terdapat 127 juta kasus klamidia baru, 156 juta trikomoniasis, 87 juta kasus gonore, dan 6,3 juta kasus sifilis.
Serial TV Sex Education oleh Netflix telah menjadi angin segar bagi kalangan remaja yang ingin mengenal pendidikan seks melalui pembahasan dan alur cerita yang ringan dan menarik, namun kaya secara substansi. Tidak hanya itu, serial ini secara eksplisit menampilkan berbagai permasalahan remaja secara umum. Mulai dari persahabatan, percintaan, keluarga, hingga pencarian jati diri melalui orientasi seksual. Adegan-adegan ranjang yang beberapa kali ditayangkan pun tidak begitu berlebihan seperti apa yang ditampilkan dalam film porno, karena narasi dan alur ceritanya lebih berfokus pada bagaimana cara dan filosofi aktivitas seksual itu sendiri bagi setiap orang dengan preferensi seksual yang berbeda-beda pula.
Setiap karakter yang muncul memiliki perannya masing-masing. Pencarian jati diri khas remaja menjadi salah satu sorotan dalam Sex Education, seperti dengan adanya eksplorasi diri, minat dan bakat, juga melalui orientasi seksual tidak luput dari perhatian. Pencarian jati diri dengan orientasi seksual dalam Sex Education menampilkan karakter dengan orientasi seksual yang beragam, seperti Homoseksual Gay, Lesbian, hingga Panseksual dan Aseksual.
Lebih lanjut, dalam hal pencarian jati diri sang remaja tidak hanya secara individu saja, melainkan juga ditampilkan betapa besarnya peranan keluarga. Seperti dalam potret sebuah keluarga salah satu supporting character yang memiliki dua ibu yang merupakan pasangan Lesbian (Lesbian Moms), yang dikisahkan dapat mendidik anaknya dengan amat baik, tidak seperti stereotip yang berkembang di masyarakat. Hal ini turut menjadikan serial ini penuh dengan berbagai intrik penerimaan diri dan lingkungan.
Netflix sendiri sudah lama dikenal sebagai penyedia layanan streaming film dan acara tv dengan berbagai genre. Pertama kali didirikan pada tahun 1997 menjadikannya layanan streaming konten video digital yang terdepan hingga saat ini, sampai-sampai Netflix harus diblokir karena perusahaan BUMN Indonesia memiliki produk layanan serupa yang terinspirasi dari segi isi, nama dan logo Netflix, yaitu Iflix [aww mlu bnget]. Hal ini menjadi kendala tersendiri bagi pengguna layanan Telkomsel untuk menonton melalui Netflix. Sehingga pelanggan Telkomsel ataupun produk layanan kartu di bawah perusahan Telkom lainnya harus menggunakan VPN (Virtual Private Network) agar dapat mengakses konten yang ditawarkan. [Huft iya ribet bgt~]
Tindakan Pemerintah yang ‘mempersulit’ akses pelanggan Netflix tersebut sangat disayangkan. Pemerintah Indonesia sendiri masih menganggap konten film ataupun serial TV yang ada di Netflix kebanyakan tidak berguna dan berisi pornografi semata. Padahal masih kurangnya inisiatif yang cukup dari pemerintah Indonesia untuk mensosialisasikan pendidikan seksual hingga saat ini. Hal ini dapat kita perhatikan sendiri dengan masih jarang ditemuinya pembahasan edukatif di kehidupan sehari-hari masyarakat kita berkaitan dengan pengetahuan seks sebab masih terjebak dalam anggapan membahas aktivitas seksual dan seksualitas adalah hal yang tabu, padahal pembahasan mengenai pendidikan seksual bukan hanya mengenai cara bersetubuh saja.
Selain pengetahuan seks, serial tersebut juga mengangkat topik feminisme, seperti isu kekerasan seksual yang didalamnya terdapat pula kasus pelecehan seksual. Serial ini dapat dengan sangat apik menampilkan bagaimana pihak berwenang seperti pihak kepolisian dengan professional mengusut kasus sang korban alih-alih menghakimi korban. Hal ini diharapkan dapat memotivasi korban untuk tidak takut dalam melaporankan kasus kekerasan seksual yang dialaminya. Lebih lanjut lagi, dibahas pula bagaimana solidaritas perempuan membantu sang korban untuk pulih dari trauma yang dialami ketika mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari sang pelaku. Adapun nilai-nilai feminisme liberal juga diangkat dalam serial ini, semisal bagaimana perempuan dapat memilih segala otoritas yang ada di dalam dirinya sesuai dengan kebutuhannya. Seperti tidak untuk terburu-buru melepas virginitas, dapat memilih untuk melakukan tindakan aborsi ketika pilihan tersebut sangat dibutuhkan, dan lain-lain.
Finally, serial Sex Education yang telah muncul sebanyak 2 season episode menjadi paket lengkap bagi remaja kelas menengah yang ingin mendapatkan edukasi seksual dengan cara yang ringan, unik, dan sangat kekinian. Hal ini berbalik dengan pemerintah Indonesia yang tak kunjung gencar menggalakkan sosialisasi kekinian untuk remaja Indonesia, berujung pada kasus-kasus kekerasan maupun pelecehan seksual yang tidak diseriusi oleh pemerintah. Mengingat draft RUU Penghapusan Kekerasan Seksual pun tak kunjung disahkan hingga hari ini. Jangankan pemerintah Indonesia sih, Universitas Gadjah Mada yang sempat digemparkan oleh kasus Agni pada tahun 2018 silam baru saja mengesahkan peraturan rektor pada 2020 ini setelah didesak berkali-kali dengan berbagai aksi dan advokasi mahasiswa untuk Agni, huft~.
Referensi: Season 1 dan 2 “Sex Education”, Netflix Adm, BKKBN.(2018).“56% Remaja Telah Melakukan Seks Pranikah, Adiksi Pornografi terhadap Penularan HIV/AIDS (Surat Kabar Suara Pembaruan Tanggal 28 Agustus 2018)”. [http://sdki.bkkbn.go.id/?lang=id&what=news-detail&id=9&type=news], diakses pada 31 Januari 2020. Adm, PKBI DIY. (2018). “Perilaku Seksual Remaja”. [https://pkbi-diy.info/perilaku-seksual-remaja/], diakses pada 16 Februari 2020. Adm, PKBI DIY. (2018). “Pengertian Seks dan Seksualitas”. [https://pkbi-diy.info/pengertian-seks-dan-seksualitas/], diakses pada 16 Februari 2020. Juniman, Puput Tripeni (2018).” CNN Indonesia: Seks pada Remaja: Tabu Dibicarakan, Tapi Tak Tabu Dilakukan.”. [https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180904193311-255-327667/seks-pada-remaja-tabu-dibicarakan-tapi-tak-tabu-dilakukan], diakses pada 16 Februari 2020. Prasasti, Giovani Dio.(2019). “Remaja Indonesia Belum Paham Soal Penyakit Menular Seksual Selain HIV”. [https://www.liputan6.com/health/read/4018827/remaja-indonesia-belum-paham-soal-penyakit-menular-seksual-selain-hiv], diakses pada 31 Januari 2020. Adm, CNN. (2019). “CNN Indonesia: WHO: 1 Juta Orang Didiagnosis Penyakit Seksual Setiap Hari”. [https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190610170854-255-402183/who-1-juta-orang-didiagnosis-penyakit-seksual-setiap-hari], diakses pada 31 Januari 2020.