Pemuda dan Pandangan Mengenai Pernikahan: Guys vs Girls
March 10, 2021Obsesi Anak Muda terhadap Layanan Psikologi Bukan untuk Ditertawakan
March 17, 2023Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah mengubah gaya hidup masyarakat yang semakin terintegrasi dengan alat-alat digital, termasuk kegiatan mencari informasi dan berita terbaru. Bertambahnya medium yang dapat digunakan sebagai wadah pemberitaan juga terus mendorong jurnalisme untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat. Sarana seperti media sosial dan video menjadi beberapa opsi baru.
Di sisi lain, kemudahan yang difasilitasi oleh sarana baru ini berdampak pada meningkatnya minat dan ketertarikan pemuda untuk mengikuti berita terkini. Jurnalisme multimedia pun menjadi tantangan sekaligus potensi baru dalam lanskap pemberitaan dan penyebaran informasi bagi pemuda pada masa kini.
Bincang Buku YouSure yang diadakan pada Selasa (10/8) secara virtual melalui Zoom teleconference yang juga ditayangkan pada live streaming YouTube dan Instagram mengangkat buku berjudul “Panduan Menyunting Berita Multimedia: Alternatif dari Departemen Ilmu Komunikasi UGM” (akses rekaman kegiatan). Buku yang ditulis dan disunting oleh mahasiswa S1 dan dosen Departemen Ilmu Komunikasi UGM ini menjadi salah satu bentuk kontribusi pemuda dalam mengembangkan pemahaman mengenai pemberitaan multimedia.
Gilang Desti Parahita sebagai dosen di Departemen Ilmu Komunikasi UGM dan anggota tim editor buku menyampaikan sambutannya. Ia menerangkan bahwa buku ini ditulis berdasarkan pengalaman langsung mahasiswa kelas Penyuntingan Berita dan menekankan peran utama yang dipegang oleh mahasiswa sebagai penulis.
Salah satu pembahas yang hadir adalah Albertus Magnus Prestianta, pengajar dan peneliti di Program Studi Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara. Albertus mengapresiasi buku ini sebagai dasar pembelajaran dan usaha awal dalam mengikuti perkembangan jurnalisme multimedia. Menurutnya, buku ini menjadi titik awal yang baik untuk membahas isu-isu yang jarang disentuh dalam jurnalisme, termasuk isu inklusivitas.
Menurut Albertus, pemuda dapat memainkan peran dalam mengarusutamakan diskusi mengenai inklusivitas bagi penyandang disabilitas. Hal ini dapat dilakukan melalui jurnalisme dan pemberitaan yang membahas keberadaan kelompok-kelompok penyandang disabilitas serta pengalaman mereka dalam masyarakat. Albertus berharap tim penulis dapat mengembangkan landasan
Elin Yunita Kristanti, Wakil Pemimpin Redaksi Liputan6.com, turut memberikan apresiasi terhadap buku ini. Elin menganggap buku ini dapat menjadi referensi pembelajaran dasar tidak hanya bagi mahasiswa dan akademisi, tetapi juga jurnalis muda serta praktisi yang ingin menekuni proses penyuntingan berita multimedia di masa kini.
Ia juga menekankan pentingnya peran pemuda dalam mengembangkan dan mempertahankan praktik jurnalisme yang sesungguhnya. Seiring berkembangnya media pemberitaan, tantangan untuk menyampaikan berita dan informasi yang sesuai juga semakin besar.
Dua perwakilan dari mahasiswa anggota tim penulis buku menceritakan pengalaman mereka dalam proses penulisan, yaitu Nadia Intan F. dan Mario Hadiwijaya. Bagi Mario, proses penulisan buku ini juga merupakan sebuah proses pembelajaran baginya untuk mengasah kemampuan pemberitaan dan jurnalismenya. Ia berharap dapat menjadi jurnalis yang dapat menyampaikan berita dan informasi dari seluruh pelosok Indonesia.
Buku Panduan dapat diakses dan diunduh gratis di sini
Oleh: Safira Tafani Cholisi